Senin, 16 Agustus 2010

Kemerdekaan

Franklin D. Roosevelt pernah berucap "In the truest sense, freedom cannot be bestowed, it must be achieved."
Kemerdekaan merupakan berkah dari suatu usaha yang panjang dan penuh perjuangan. Tiap individu pada dasarnya pribadi yang merdeka dan berhak untuk merdeka. Keserakahan merupakan motivasi suatu penjajahan.
Lalu apakah sebenarnya kemerdekaan itu?
Menurut Buya Hamka, dalam bukunya, Di Mata Hati Umat:
“Kemerdekaan ialah memperhambakan diri atau mengakui diri menjadi budak dari kebenaran. Sebab itulah ajaran Nabi menyebabkan orang tidak dapat diperbudak oleh benda, oleh minuman keras, oleh rokok, oleh wanita, oleh harta, oleh takhta. Singkirkan segala berhala, segala pemujaan kepada yang selain Allah. Singkirkan pendewa-dewaan manusia. Sehingga Muhammad pun sebagai guru yang terbesar, bukan menganggap pengikutnya sebagai murid, melainkan sebagai sahabat. Lantaran hati telah diserahkan sepenuhnya kepada Allah, yang bernama islam; maka rasa takut kepada apa pun, tidak ada lagi. Takut hanya kepada Allah saja. Yang penting ialah mencapai cita-cita mencari dan menegakkan kebenaran.”
Dari definisi diatas, jelas sekali substansi dari kemerdekaan adalah penghargaan atas eksistensi individu sebagai makhluk Tuhan YME yang bermartabat.
Indonesia adalah Negara Demokrasi
"Democracy is the government of the people, by the people, for the people" Abraham Lincoln
Dalam suatu sistem demokrasi, rakyatlah yang memegang peranan, dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Dalam Negara demokrasi, kemerdekaan setiap individu dijamin oleh undang-undang. Kedaulatan dan kemerdekaan untuk berpolitik, berorganisasi, dan mengemukakan pendapat. Termasuk didalamnya kedaulatan dan kemerdekaan untuk mengusahakan dan mengelola segala sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Sejatinya, Indonesia sebagai Negara merdeka dan berdemokrasi, ada penghargaan dan penghormatan terhadap individu, pemerataan kesempatan, dan pemerataan kesejahteraan. Diharapkan idiom “yang kaya makin kaya,yang miskin makin miskin” menjadi “yang kaya makin berderma, yang miskin makin berusaha sejahtera.”
Sudahkah kita merdeka? Tanyakanlah kepada Ebiet G. Ade.
Selamat HUT RI
Jayalah Negeriku, Sejahteralah Saudara-saudaraku.
Jakarta, 16 August 2010
Ecep Suryana

Tidak ada komentar: